Jangan Buang Kulit Pisang! Bisa untuk Pupuk Tanaman Super

 


Tingginya limbah pertanian di lingkungan kita tidak jarang membuat resah masyarakat dengan bauhnya.  Beberapa limbah yang banyak dipasar dan lingkungan kita adalah limbah kulit pisang.  Beberapa penjual gorengan juga sering sekali membuang sisa kulit pisang di tong sampah dan tidak depergunakan manfaatkan. Sehingga sering sekali menyebabkan limbah di lingkungan desa.   Jumlah dari kulit buah pisang cukup banyak, yaitu kira- kira 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas. Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. 


         Kulit buah pisang  mengandung 15% Kalium dan 12% Fosfor lebih banyak dari daging buah. Keberadaan Kalium dan Fosfor yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk. Pupuk kulit buah pisang adalah sumber potensial pupuk kalium dengan kadar K20 46-57% basis kering (Murdiono, 2012). Kulit buah pisang, selain mengandung unsur makro C, N, P dan K yang masing–masing berfungsi untuk petumbuhan dan perkembangan buah, batang, limbah kulit buah pisang juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, Na,Zn yang dapat berfungsi untuk pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh secaraoptimal sehingga berdampak pada jumlah produksi yang maksimal. Kulit buah pisang tidak hanya mengandung unsur makro dan mikro, tetapi ada senyawa – senyawa organik seperti air, karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, besi, Vitamin B dan Vitamin C. 


       Kulit pisang jika hanya di olah tanpa bantuan mikroba dan bahan lain tidak akan maksimal kenaikan nurisinya, sehingga perlu di olah menjadi pupuk berbentuk cair. nah, salah satu upaya untuk meningkatkan nilai nutrisi pada kulit pisang yaitu dengan mengolahnya dengan menjadikanya POC (Pupuk Organik Cair).  Pupuk kulit pisang yang baik adalah kulit pupuk pisang yang dilengkapi dengan pupuk mikroorganisme pelarut posfat karena tanaman tidak dapat langsung menyerap posfat langsung dari media tanam. Posfat sebagai unsur kimia dalam bentuk ikatan P2O5 tidak dapat diserap langsung oleh tanaman melainkan akan diserap. salah satunya adalah dengan mikroorganisme EM-4 di tambah dengan molases sebagai sumber energi.  


          Pemanfaatan limbah kulit buah pisang dapat dilakukan dengan cara pembuatan pupuk organik cair kulit pisang, dapat dilakukan dengan cara melakukan dekomposisi kulit buah pisang yaitu kulit buah pisang diblender atau ditumbuk halus hingga berair. Setiap 10 kg kulit buah pisang dicampurkan dengan 10 liter air. Kemudian kulit buah pisang tersebut dicampurkan dengan larutan gula sebanyak 3 kg yang telah dicampur dengan laruran EM4 sebanyak 5-10 ml untuk setiap liter air. Kemudian larutan tersebut direndam selama 5-7 hari. Setelah 5-7 hari pupuk organik cair siap digunakan. Setiap 1 liter pupuk organik kulit buah pisang cair dilarutkan dalam 10 liter air.


          Cara aplikasinya yaitu dengan  menyiram POC tersebut di sekitar tanaman atau bisa semprotkan dengan dosis diatas. POC ini bisa di gunakan pada semua jenis  tanaman terutama saat fase vegetative, dan lebih baik di aplikasikan setiap 1 minggu sekali sebagai program pemeliharaan tanaman. Dari beberapa hasil pengamatan di lapangan terlihat bahwa tanaman yang diberikan POC seperti tanaman jahe, selada,bayam dan kangkung mempunyai pertumbuhan batang, jumlah daun dan tinggi tanaman yang lebih baik diandingka dengan tanaman lain. 

Lebih baru Lebih lama